PADANG (patronrakyat.com) - Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) dan Kelompok Sadar Bencana (KSB) Kelurahan Teluk Bayur dikukuhkan oleh PJ Walikota Padang, Dr. H. Andree H. Algamar, S.STP., S.H., M.Si., M.Han. Pengukuhan berlangsung di Kantor Camat Padang Selatan, Kota Padang, Selasa 30 Juli 2024.
Dalam sambutannya Pj. Walikota Padang menyampaikan dalam penanggulangan bencana semua lintas sektor harus berkolaborasi. Baik pemerintah, masyarakat, BUMN, maupun perusahaan swasta. "Kota Padang dapat meneruskan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat guna meningkatakan kesiapsiagaan terhadap bencana melalui kegiatan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana). Ada lima Kelurahan yang mendapatkan kegiatan Pendampingan tersebut salah satunya Teluk Bayur," ujar Andree Algamar.
Evisuandi, Ketua F-PRB dan Davit Marta Ketua KSB Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Padang Selatan, berharap ada tindaklanjut dari kegiatan ini ke depannya. "Besar harapan kami dapat bersinergi dan seirama dengan stakeholder–stakeholder terkait di Kelurahan Teluk Bayur dalam upaya pengurangan risiko bencana di tengah masyarakat. Kita ingin mewujudkan masyarakat Kelurahan Teluk Bayur yang Tangguh bencana," ujar mereka.
Evisuandi juga menjelaskan resiko bencana tinggi yang sering terjadi di Kelurahan Teluk Bayur adalah banjir rob. Banjir rob yang terjadi di Teluk Bayur dikarenakan sampah atau material-material pasir yang menyebabkan penyumbatan pada parit, selokan maupun gorong-gorong.
Maka dari itu Ketua F-PRB dan Ketua KSB Kelurahan Teluk Bayur ini mempunyai suatu rencana aksi untuk mengadakan Teluk Bayur bergoro. Tentunya untuk aksi ini harus ada sokongan dari lnstansi pemerintahan, perusahaan-perusahaan BUMN maupun swasta yang ada di Kelurahan Teluk Bayur.
Dengan telah dikukuhkannya F-PRB dan KSB Kelurahan Teluk Bayur oleh PJ Walikota mudah-mudahan akan bisa memperlancar akses ke pada badan-badan usaha yang ada di Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Padang Selatan.
Mereka berharap dengan adanya sinergitas bersama antara masyarakat, pemeritah dan sektor swasta dalam penerapan pengurangan risiko bencana tersebut, tidak tertutup kemungkinan ini akan menjadi daerah rujukan untuk pembelajaran bagi daerah-daerah lain yang melakukan hal sejenis. (*)
0 Komentar