BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI, DAN SELAMAT MEMBACA

LEONARDY : SELAMATKAN ANAK KEMENAKAN, SELAMATKAN MASA DEPAN

Padang — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, menggelar pertemuan penting dengan para Niniak Mamak dan Bundo Kanduang Kota Padang. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat, Dr. H. Fauzi Bahar, Dt. Sati, M.Si, yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya fenomena negatif di kalangan remaja.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. Fauzi Bahar menyampaikan kekhawatirannya atas meningkatnya aksi tawuran, seks bebas, dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. “Salah satu penyebab utama masalah ini adalah penggunaan smartphone yang terlalu bebas di kalangan anak-anak dan remaja,” ujarnya.

Fauzi yang pernah menjadi Walikota Padang itu mengharapkan dukungan dari para niniak mamak dan bundo kanduang untuk bersatu menentang bebasnya penggunaan HP di sekolah. Niniak mamak dan bundo kanduang harus berada paling depan untuk menyelamatkan generasi muda kit aini karena merekalah yang akan menjadi generasi yang menggantikan dalam memajukan daerah Sumatera Barat.

Fauzi bahar juga mengungkapkan cara-cara penyelamatan generasi muda dari permasalahan hukum. Terutama terhadap kasus-kasus yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan di luar pengadilan. Jika ini dilakukan, niniak mamak dan bundo kanduang membantu menyelamatkan mereka hal-hal yang tidak diinginkan. Jika setiap masalah dibawa ke ranah hukum, selain tidak menyelesaikan masalah, juga akan membawa masalah baru terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Leonardy Harmainy menanggapi kekhawatiran tersebut dengan penuh perhatian. Ia menegaskan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Leonardy menyatakan bahwa upaya menyelamatkan anak kemenakan adalah bagian dari tanggung jawab untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Ia juga mengaitkan pentingnya upaya ini dengan cita-cita Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan dapat menjadi tulang punggung pembangunan bangsa di masa mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Leonardy juga mendukung penerapan konsep restorative justice sebagai solusi yang membawa kebaikan bagi semua pihak. Ia menggarisbawahi penjelasan yang disampaikan oleh Dr. Fauzi Bahar, bahwa anak-anak yang masih berada dalam usia sekolah, tetapi terjerumus ke dalam kenakalan atau ketidaktahuan hingga berurusan dengan hukum, harus diberikan kesempatan kedua.

"Anak yang sudah terstigma sebagai penjahat dan keluar dari penjara sering kali dijauhi oleh masyarakat, yang akhirnya mendorong mereka untuk melakukan kejahatan baru," ujar Leonardy.

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengatasi permasalahan sosial yang mengancam generasi muda, serta memperkuat peran adat dan budaya dalam mendidik dan membimbing anak kemenakan agar dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi bangsa. (*)

Posting Komentar

0 Komentar