Dalam pertemuan ini, Ketua Badko HMI Jabodetabeka Banten, Fachri Muhammad, menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam mendukung harmonisasi kehidupan beragama di Indonesia. Menurut Fachri, sebagai generasi penerus, HMI memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan sosial yang damai dan sejahtera.
"Kami menyadari bahwa upaya mencapai masyarakat yang adil dan makmur harus dimulai dengan penguatan moderasi beragama serta penghormatan terhadap keragaman budaya dan kepercayaan. Untuk itu, Badko HMI Jabodetabeka Banten siap mendukung langkah-langkah pemerintah dalam membina kehidupan yang toleran antarumat beragama," ujar Fachri Muhammad.
Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pendekatan moderasi beragama di tengah masyarakat majemuk seperti Indonesia. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama tidak hanya mengajarkan toleransi, tetapi juga mengajarkan cara beragama yang menghargai keberagaman, sehingga setiap umat dapat hidup berdampingan dengan damai.
"Moderasi beragama adalah kunci untuk menciptakan keharmonisan di tengah keberagaman. Kita perlu bersama-sama mempromosikan dialog antarumat beragama agar tercipta saling pengertian dan rasa saling menghormati, yang menjadi fondasi kuat bagi masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," jelas Romo Syafi'i.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi antara Badko HMI Jabodetabeka Banten dan Kementerian Agama dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo, yang mengedepankan aspek lingkungan, budaya, dan toleransi. Badko HMI Jabodetabeka Banten juga berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan edukasi dan diskusi publik dalam rangka memperkuat nilai-nilai moderasi dan toleransi di kalangan pemuda.
Dengan demikian, pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi, tetapi juga ruang kolaborasi untuk menciptakan Indonesia yang lebih damai dan harmonis di masa mendatang.
0 Komentar